9.3 JFET FIXED-BIAS CONFIGURATION



A. Tujuan <KEMBALI>

Dapat merangkai fixed-bias configuration dengan menggunakan proteus


B. Komponen <KEMBALI>

a. Resistor
Resistor berfungsi sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian, menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu rangkaian elektronika, danmenurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian elektronika.


b. Kapasitor

Kapasitor adalah sebuah komponen elektronika yang fungsi dasarnya untuk menyimpan muatan atau arus listrik didalam sebuah medan listrik untuk waktu yang terbatas sehingga secara fungsi mirip dengan baterai yaitu menyimpan arus.


c. Ground

Ground berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke bumi atau tanah saat terjadi kebocoran isolasi atau percikan api pada konsleting


d. Baterai
Sebagai sumber tegangan dc pada rangkaian


e. Transistor

Transistor NPN mengalirkan arus negatif dari emitor menuju ke kolektor. Emitor berperan sebagai input dan kolektor berperan sebagai output apabila transistor tersebut diberikan arus positif pada basisnya.



f. VDD
Sebagai salah satu sumber tegangan pada rangkaian.

g. Osiloskop

Osiloskop dapat digunakan untuk mengukur frekuensi sinyal yang dapat berosilasi. Osilasi juga dapat mengukur tegangan listrik serta relasinya terhadap waktu. Membedakan arus AC dan juga arus DC dan sebuah komponen elektronika. Mengecek sinyal dalam sebuah rangkaian elektronik.

C. Dasar Teori <KEMBALI>


Setelah rangkaian ekivalen FET telah ditentukan, sejumlah konfigurasi dasar sinyal kecil FET akan diselidiki. Pendekatan ini akan paralel dengan analisis AC amplifier BJT dengan penentuan parameter penting Zi, Zo, dan Av untuk setiap konfigurasi.

Konfigurasi fixed-bias pada Gambar 9.10 termasuk kapasitor C1 dan C2 yang mengisolasi pengaturan bias DC dari sinyal dan beban yang diterapkan; mereka bertindak sebagai ekivalensi hubung singkat untuk analisis AC.
Gambar 9.10 Konfigurasi JFET Fixed-Bias
Setelah tingkat gm dan rd ditentukan dari pengaturan bias DC, lembar spesifikasi, atau karakteristik, model ekuivalen ac dapat diganti antara terminal yang sesuai seperti ditunjukkan pada Gambar 9.11. Perhatikan bahwa kedua kapasitor memiliki ekivalensi hubung singkat karena reaktansi XC=1/(2πfC) cukup kecil dibandingkan dengan level impedansi lain dari jaringan, dan baterai dc VGG dan VDD diatur ke 0 volt dengan ekivalen hubung singkat.
Gambar 9.11 Mensubstitusikan Rangkaian Ekivalen JFET AC ke dalam Gambar 9.10
Jaringan pada Gambar 9.11 kemudian digambar ulang pada Gambar 9.12. Perhatikan polaritas Vgs yang ditentukan, yang menentukan arah gmVgs. Jika Vgs negatif, arah sumber arus berbalik. Sinyal yang diterapkan diwakili oleh Vi dan sinyal output melintasi RD oleh Vo.
Gambar 9.12 menunjukkan bahwa
Persamaan 9.13
karena rangkaian ekivalen terbuka di terminal input JFET.
Gambar 9.12 Rangkaian Ekivalen setelah Digambar Ulang

Pengaturan Vi = 0 V seperti yang dipersyaratkan oleh definisi Zo akan menetapkan Vgs sebesar 0 V juga. Hasilnya adalah gmVgs = 0 mA, dan sumber saat ini dapat diganti dengan rangkaian ekivalen terbuka seperti yang ditunjukkan pada Gambar 9.13. Impedansi output adalah
Persamaan 9.14
Jika resistansi rd cukup besar (setidaknya 10: 1) dibandingkan dengan RD, perkiraan rd ‖ rd ≡ RD dapat diterapkan 
Persamaan 9.15
Gambar 9.13 Menentukan Zo
Av dapat ditemukan menggunakan Vo pada Gambar 9.12
Persamaan 9.16
Jika rd ≥  10 RD, maka :
Persamaan 9.17

D. Prinsip Kerja Rangkaian <KEMBALI>

Rangkaian bias tetap (fixed-bias) untuk transistor ini cukup sederhana karena hanya terdiri atas dua resistor RB dan RC. Kapasitor C1 dan C2 merupakan kapasitor kopling yang berfungsi mengisolasi tegangan dc dari transistor ke tingkat sebelum dan sesudahnya, namun tetap menyalurkan sinyal ac-nya.

E. Gambar Rangkaian <KEMBALI>


Rangkaian
Gelombang

F. Video <KEMBALI>



G. Download <KEMBALI>


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bahan Presentasi ini dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elektronika Oleh: MUHAMMAD FIQRA FUADDY 1910951027 Dosen Penga...