1. Jurnal [ K E M B A L I]
Rangkaian Inverting merupakan rangkaian elektronika yang
berfungsi untuk memperkuat dan membalikkan polaritas sinyal masukan.
Pada rangkaian arus akan mengalir dari tegangan input menuju
R1 lalu terdapat persimpangan antara kaki negatif op-amp dengan Rf, karena
impedansi pada kaki input sangat besar maka arus akan terhambat masuk ke kaki
negatif, arus akan mengalir menuju Rf, dari Rf arus akan mengalir ke kaki
output karena impedansi pada kaki output sangat kecil. Karena inverting
bersifat membalik maka nantinya tegangan output yang akan keluar merupakan
kebalikan dari nilai input yang digunakan, apabila nilainya (+) maka outputnya
(-) dan sebaliknya.
Dari rangkaian di atas, salah satu kondisi pada jurnal yaitu
Ri = 10k Ohm, Rf = 35k Ohm, dan Vin = -3 V, maka dapat dicari Vout dengan rumus :
Vout = -(Rf/Ri) x Vin = -(35k Ohm/10k Ohm) x -3 V = 10,5 V
Tetapi karena tegangan saturasi pada Op-Amp sebesar 12 V,
maka output pada voltmeter hanya sebesar 10V
Rangkaian Inverting merupakan
rangkaian elektronika yang berfungsi untuk memperkuat dan membalikkan polaritas
sinyal masukan.
Pada rangkaian arus akan mengalir
dari tegangan input menuju R1 lalu terdapat persimpangan antara kaki negatif
op-amp dengan Rf, karena impedansi pada kaki input sangat besar maka arus akan
terhambat masuk ke kaki negatif, arus akan mengalir menuju Rf, dari Rf arus
akan mengalir ke kaki output karena impedansi pada kaki output sangat kecil.
Karena inverting bersifat membalik maka nantinya tegangan output yang akan
keluar merupakan kebalikan dari nilai input yang digunakan, apabila nilainya
(+) maka outputnya (-) dan sebaliknya. Pada rangkaian tersebut terjadi 1 kali
penguatan.
Dari rangkaian di atas, salah
satu kondisi pada jurnal yaitu Ri = 10k Ohm, Rf = 35k Ohm, dan Vin = -3 V, maka
dapat dicari Vout dengan rumus:
Vout = -(Rf/Ri) x Vin = -(35k
Ohm/10k Ohm) x -3 V = 10,5 V
Tetapi karena tegangan saturasi
pada Op-Amp sebesar 12 V, maka output pada voltmeter hanya sebesar 10V.
Soal Analisa 2: Apa pengaruh Vin terhadap Vout pada rangkaian inverting?
Sesuai dengan rumus pada
rangkaian inverting:
Vout = - Rf/Rin x Vin
Dari rumus ini dapat kita lihat
bahwa hubungan antara Vin dan Vout berbanding lurus dengan perbedaan polaritas
180°. Yaitu semakin besar Vin maka Vout pun akan semakin besar dengan polaritas
yang berbeda. Hal ini terbukti pada percobaan yang telah dilakukan.
Soal Analisa 3: Jelaskan pengaruh dari +V saturasi dan -V saturasi pada tegangan output yang dihasilkan!
Nilai dari Vsaturasi ini memberikan batasan maksimum bagi output yang dihasilkan. Sehingga ketika nilai ouput yang dihasilkan melebihi dari nilai V saturasi maka tegangan input akan dipotong nilainya sesuai batasan maksimal yang telah ditentukan. Pada percobaan pengaruh Vsaturasi ini sangat terlihat pada saar Rin dan Rf yang digunakan adalah 10kΩ dan 70kΩ, yang artinya penguatan yang terjadi adalah 7 kali Vin. Jadi ketika tegangan input yang diberikan adalah sebesar 3V maka seharusnya tegangan outputnya adalah -21V. Namun karena kita memberikan batasan output dpada Vsaturasi yaitu sebesar +12V dan -12V, pada percobaan diperoleh Vout yang dihasilkan yaitu -10V. Yang artinya tegangan outputnya terpotong sebesar 11V. Disini terlihat bahwa dengan tegangan saturasi sebesar 12V dan -12V, tegangan output maksimal yang dapat dihasilkan hanyalah 10V dan -10V. Yang artinya besarnya penguatan yang terjadi tidaklah secara maksimal sesuai dengan Rin dn Rf yang digunakan.
Soal Analisa 4: Bagaimana turunan rumus Vout dari rangkaian Inverting?
Berdasarkan gambar diatas,
didapatkan persamaan arus yang mengalir pada titik cabang A, sebagai berikut:
Dengan menggunakan analisa noda
atau teori tegangan titik simpul maka diperoleh :
Karena V+ atau tegangan pada kaki non inverting op-amp adalah 0, dan tegangan V+ sama dengan tegangan V- atau tegangan pada kaki inverting, maka sesuai dengan karakteristik op-amp ideal maka diperoleh bahwa VA=0.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar